Pengantar

Web blog ini dipersembahkan bagi seluruh Warga Sawah Kareh Bukit Tamasu baik yang ada di Rantau maupun di kampong halaman yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Sawah Kareh Bukit Tamasu (KKSB). Web Blog ini dibuat dengan tujuan untuk mempererat tali persaudaraan, menjalin kerjasama, dan tukar menukar informasi sesama warga. Kritik, saran dan masukan untuk perbaikan sangat kami harapkan untuk menjadikan Web Blog ini agar menjadi lebih menarik, efektif, informatif dan bermanfaat bagi kita semua

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : Arlo



Bagi dunsanak yg berniat utk berinfak/wakaf/sedekah dapat disalurkan kerekening Rumah Tahfidz Raudhatul Qur'an No. 5420.01.012332.53.1 BRI Unit Simabur

Jumat, 24 Maret 2017

Batusangkar, - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, siap mengembangkan pertanian organik berbasis alam dalam menyukseskan program nasional 1.000 desa pertanian organik.

"Pada 2017, kita akan menghasilkan padi organik yang merupakan hasil pertanian berbasis alam," kata Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi pada acara penanaman padi organik di Kelompok Tani Sawah Payo Jorong Sawah Kareh, Nagari Balimbing, Kecamatan Rambatan, Selasa.

Ia menyebut penanaman padi organik di Tanah Datar ini merupakan langkah konkrit pemerintah daerah bersama provinsi.

"Dalam melaksanakan program yang baru dan inovatif ini hal yang paling mendasar adalah merobah pola tanam lama yang menggunakan bahan kimia menjadi teknik pengolahan mengunakan bahan alami," katanya.

Bupati berharap dinas terkait dan penyuluh pertanian untuk mengawal dan mendampingi petani sehingga bisa menjadi percontohan dan mendapatkan sertifikat sebagai produsen padi organik.

"Dengan suksesnya program padi organik di Sawah Payo ini menjadi pendorong bagi petani lain di Tanah Datar untuk menanam padi secara organik, selain harga jualnya yang tinggi juga turut menjaga kelestarian lingkungan hidup," katanya.

Ia menyatakan Kabupaten Tanah Datar siap mendukung target 100 ton per bulan padi organik dengan menjadi pemasok utama di Sumbar.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Sumbar Chandra menyampaikan salah satu faktor pendukung suskesnya program pengembangan padi organik ini adalah dengan ditetapkannya daerah ini sebagai destinasi wisata halal.

"Tugas besarnya adalah menyediakan pangan yang sehat dan berkualitas, untuk itu ini merupakan program yang cukup menjanjikan bagi masyarakat menghasilkan pangan yang berkualitas tinggi," katanya.

Untuk mewujudkan itu, tuturnya, dibutuhkan kerjasama antara pemerintah daerah dan masyarakat khususnya petani dan pihak ketiga untuk menyediakan jasa asuransi bagi petani jika terjadi kegagalan panen.

Ketua Keltan Sawah Payo Nagari Balimbing Khairul Basman menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah daerah, provinsi atas bantuan yang telah diberikan dalam melaksanakan program padi organik ini berupa pembangunan irigasi sepanjang 142 meter, 10 ekor sapi untuk penyediaan pupuk kompos dan bantuan bibit serta pupuk organik. (*)

0 komentar:

Posting Komentar

Pengunjung:

Anda Pengunjung ke :


Formulir Biodata Anggota Kerukunan Keluarga Sawah Kareh Bukit Tamasu



Populer